Rabu, 11 Juni 2008

SMAN 1 LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR Sederhana Namun Menjadi Favorit

SMAN 1 Leuwiliang berdiri sejak tahun 1975 dengan status filial atau kelas jauh dari SMAN 1 Bogor. Diusianya yang telah memasuki 33 tahun, SMAN 1 Leuwiliang telah menjelma menjadi sekolah yang difavoritkan oleh masyarakat Kabupaten Bogor khususnya masyarakat kawasan Bogor Barat. Prestasi Internasional pun mampu diraih.

Sekolah yang terletak di Jl. Raya Leuwiliang ini memiliki 800 orang siswa dengan 62 guru yang terdiri dari 34 guru PNS dan 28 guru non PNS atau honorer. Dengan fasilitas yang relatif sederhana, yaitu 22 ruang belajar, 1 laboratorium IPA. 1 laboratorium bahasa dan fasilitas pendukung intra dan ekstrakurikuler lainnya. SMAN 1 Leuwiliang membuka program IPA, IPS dan Bahasa. “Sejak awal berdiri SMAN 1 Leuwiliang telah meraih prestasi yang cukup membanggakan. Di tahun kedua pendiriannya, siswa SMAN 1 Leuwiliang sudah ada yang terpilih sebagai anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka),” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Leuwiliang, Cecep Sofyan, S.Pd, MM.

Cecep mengharapkan, dari jumlah guru yang ada sekarang, terlihat memang masih banyak guru yang belum berstatus PNS. Semoga ke depan lebih banyak lagi guru yang berstatus PNS mengajar di SMAN 1 Leuwiliang dan semoga pemerintahan kita semakin stabil agar mampu mengangkat PNS terutama guru yang memang masih sangat dibutuhkan.

Sebagai seorang alumni dari angkatan pertama sekolah ini, Cecep cukup bangga akan perkembangan yang dialami oleh SMAN 1 Leuwiliang. Sejak tahun 1992 dirinya bertugas, peningkatan itu terus terjadi baik dari sarana dan prasarana belajar maupun peningkatan kualitas siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya. Meski diakui kemajuan itu tidak berjalan dengan cepat. Namun Cecep, meyakini SMAN Leuwiliang selalu menjadi favorit bagi masyarakat Kabupaten Bogor khusus kawasan Bogor Barat.
Setiap penerimaan siswa di tahun pelajaran baru, SMAN 1 Leuwiliang selalu menerima jumlah pendaftar yang jauh melebihi daya tampung sekolah. Hal ini cukup menggembirakan mengingat hal tersebut merupakan salah satu indikasi besarnya kepercayaan masyarakat kepada pihak sekolah. “Selain itu panitia juga memiliki kesempatan dan peluang mengadakan seleksi yang ketat agar siswa yang diterima benar-benar siswa yang memiliki kemampuan sesuai standar yang sudah ditentukan,” kata Cecep.

Kepercayaan masyarakat terhadap SMAN 1 Leuwiliang cukup beralasan mengingat banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Selain SMAN 1 Leuwiliang memang sudah lama berdiri, reputasinya memang dikenal baik. Dari keterangan Cecep, SMAN 1 Leuwiliang telah banyak berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Lulusan atau alumni SMAN 1 Leuwiliang pun telah banyak yang berhasil di bidang kehidupannya masing-masing. Terakhir lebih dari 50% lulusan SMAN 1 Leuwiliang melanjutkan studi di perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta.

Cecep juga berharap agar di tahun-tahun mendatang, SMAN 1 Leuwiliang bisa terus meraih prestasi yang gemilang. Meskipun dengan fasilitas laboratorium yang masih serba sederhana, di tahun 2008 ini salah satu siswa SMAN 1 Leuwiliang berhasil menjuarai lomba sains tingkat nasional untuk bidang kimia. Dengan mempertahankan hasil percobaan Termokimia, Muhammad Zulqarnaen, siswa kelas XII berhasil meraih gelar The best experiment dalam lomba sains tingkat nasional. Selanjutnya Zulkarnaen akan mewakili Indonesia di ajang kompetisi Internasional yang akan diselenggarakan di Budapes, Hongaria bulan Juli mendatang.

“Kami berharap dan berusaha untuk mewujudkan target kami yaitu menambah fasilitas laboratorium. Saat ini laboratorium yang digunakan untuk praktikum masih sangat terbatas baik ruang maupun peralatannya. Di tahun depan kami berusaha memisahkan antara laboratorium fisika, biologi dan kimia. Momentum diraihnya prestasi gemilang yang diraih siswa kami di tahun ini akan kami jadikan pemacu semangat untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas pelayanan kepada siswa,” lanjut Cecep.

Selain fokus pada pencapaian prestasi akademik, SMAN 1 leuwiliang juga terus berupaya memfasilitasi siswa agar menyalurkan bakat dan minatnya melalui program ekstrakurikuler. “Ada lebih dari 10 macam pilihan ekstrakurikuler yang dibina di sekolah kami, siswa boleh memilih ekstrakurikuler sesuai minatnya masing-masing,” terang Cecep. Jika memperhatikan 2 buah lemari di ruang guru, memang menunjukkan begitu banyak tropi sebagai tanda banyaknya prestasi yang telah diraih oleh siswa SMAN 1 Leuwiliang.

Zulqarnaen
Ikut International Chemistry Olympiad



Untuk lebih mengetahui proses pencapain prestasi siswa SMAN 1 Leuwiliang yang menjadi duta bangsa di forum internasional yaitu International Chemistry Olympiad (ICO) yang akan digelar di Budapes, Hongaria Juli mendatang, GOCARA juga menyempatkan diri bertemu dengan Yusuf Arifin, S.Pd guru pembimbing kompetisi. Dijelaskan Yusuf, awalnya Zulqarnaen dan beberapa temannya dilatih dan dibimbing secara intensif dalam menyelesaikan soal-soal kimia. Mereka dikirim sebagai perwakilan sekolah dalam lomba di tingkat kabupaten. Dalam proses seleksi itu Zulqarnaen memang terlihat menonjol dan akhirnya bisa menjuarai kompetisi tersebut.
Selanjutnya Zulqarnaen berhak mewakili kabupaten untuk mengikuti kompetisi tingkat provinsi dan akhirnya Zulqarnaen menjadi salah satu wakil provinsi Jawa Barat dalam kompetisi tingkat nasional di Surabaya.

Zulqarnaen dinilai merupakan siswa yang pendiam, namun karena kesukaannya membaca buku menjadikan dia lebih menonjol dibandingkan dengan teman-temanya. Meskipun Zulqarnaen memiliki latar belakang orangtua yang tidak mampu, namun dengan semangat belajar dan ketekunannya yang tinggi, tidak mengherankan kalau Zulqarnaen bisa mencapai prestasi menjadi juara olimpeade. “Sekolah telah memberikan dukungan dari awal saat pertama kali Zulqarnaen mendaftar di SMAN 1 Leuwiliang ini, pihak sekolah sudah memberikan keringanan berupa pembebasan biaya sekolah kepada Zulqarnaen. Jadi sebelum Zulqarnaen meraih juara pun sekolah sudah mendukung murid-murid yang memiliki kemampuan akademik tinggi namun kemampuan ekonomi orangtuanya tidak memadai,” lanjut Yusuf.


Zulqarnaen (Kelas XII IPA)
Peraih The Best Experiment dalam Kompetisi Kimia Tngkat Nasional


Ditemui disela-sela waktu ujian praktikum di Laboratorium IPA SMAN 1 Leuwiliang, Zulqarnaen menjawab semua pertanyaan yang ditujukan GOCARA. Zul, begitu teman-temannya biasa menyapa, mengungkapkan dirinya sama sekali tidak menyangka dapat menjuarai kompetisi yang diikutinya. “Saya hanya berusaha menyimak dengan baik penjelasan guru pembimbing, membaca dan mengerjakan latihan soal sesering mungkin dan mengikuti kompetisi dengan baik. Sejak di tingkat Kabupaten saya dapat meraih peringkat pertama dan Alhamdulillah akhirnya bisa meraih predikat The best Experiment waktu di tingkat nasional dan akhirnya dapat terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia di kompetisi Internasional nanti,” tutur Zulqarnaen ketika ditanya kiat sukses menjuarai lomba.

Zul juga mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang fisikawan. Namun demikian ia masih mempertimbangkan tawaran beasiswa dari beberapa perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri. “Ada 2 tawaran beasiswa dari universitas luar negeri dan 3 tawaran dari universitas dalam negeri, tapi saya belum memutuskan karena masih berkonsentrasi mempersiapkan kompetisi bulan Juli nanti,” ujarnya. Sukses ya Zul, semoga pulang membawa medali untuk Indonesia. Ray

Tidak ada komentar: